Friday, April 27, 2012

Mempertahankan Massa Otot

Bagaimana Menurunkan Kadar Lemak Namun Tetap Mempertahankan Massa Otot

Bagi mereka yang terobsesi untuk bisa langsing, seringkali mengabaikan tentang diet yang sehat. Sehingga, selain hasilnya yang tidak optimal, tubuh mereka pun akan tampak lemas dan kurang bertenaga.
Salah satu kesalahan fatal dalam berdiet adalah tidak memperhatikan pentingnya mempertahankan massa otot. Kurangnya massa otot tentunya akan berdampak buruk bagi aktifitas dan kesehatan Anda.

Lalu apa yang harus dilakukan agar diet tidak mengakibatkan berkurangnya massa otot? Kuncinya adalah, perhatikan asupan protein kita selama menjalankan diet. Peranan protein sangatlah penting dalam program diet kita.
Karena selain merupakan bahan dasar pembentukan otot, protein juga memiliki banyak peranan positif dalam metabolisme, maupun keseimbangan hormonal tubuh manusia. Maka dari itu dalam program penurunan berat badan atau pengikisan kadar lemak kita harus benar-benar menghitung protein yang masuk ke tubuh kita karena tujuannya adalah mempertahankan otot kita.
Yang umumnya selalu ditakutkan adalah makanan yang mengandung karbohidrat, bahkan ada yang anti karbohidrat sama sekali dan menghindari nasi, kentang, dsb. Sangatlah salah bila semua jenis makanan itu dimusuhi, karena setiap sumber makanan mempunyai peranan dan fungsi yang berbeda untuk membantu kita mempertahankan otot. Karbohidrat sendiri memegang peranan penting dalam mensuplai energi bagi aktivitas latihan beban. Kalau sampai anti karbohidrat, bagaimana mungkin bisa menjalankan aktivitas latihan beban yang optimal?
Triknya adalah, semakin rendah konsumsi karbohidrat kita, semakin besar kita harus meningkatkan jumlah konsumsi protein, karena karbohidrat dipakai untuk sumber tenaga begitu pula lemak. Makanlah dengan porsi sedang dibagi menjadi 4-6 kali/hari, setiap 2-3 jam. Itu lebih baik daripada makan 3 kali sehari dengan jumlah yang banyak dan jeda waktu yang lama. Dengan demikian metabolisme di dalam tubuh kita akan semakin baik demikian juga dengan proses pencernaan.
Kesalahan fatal pada umumnya adalah kita sering tidak cukup mengkonsumsi protein dan tidak bervariasi, juga interval jarak makan dari yang satu ke yang lain tidak konsisten. Bila itu terjadi maka sudah pasti otot kita yang akan dipakai untuk sumber tenaga dan disitulah kita akan mengalami masa dimana otot tidak padat dan mengecil. Ketepatan waktu mengkonsumsi protein adalah hal yang sangat penting, terutama sehabis latihan beban/ cardio di mana tubuh kita sangat membutuhkan asupan protein untuk proses pemulihan dan pengembangan. Pilihlah sumber protein yang cepat diserap oleh tubuh.
Peranan air putih juga sangat penting, karena semakin banyak protein yang kita konsumsi maka semakin berat kerja ginjal kita, maka kita perlu air yang cukup untuk membantu proses pencernaan itu. Untuk hasil yang baik, hindari makanan yang digoreng atau mengandung santan juga mentega. Gantilah dengan olive oil dan bumbu-bumbu alami untuk memberikan aroma pada makanan, dengan demikian selera makan pun akan bertambah.

Synergy Maximum Protein mengandung campuran dari dua whey protein yang sangat luar biasa, Conjugate Linolenic Acid (CLA) dan Garcinia, yang keduanya dapat membakar lemak dan membangun otot. 
Keunggulan  Maximum Protein  Synergy adalah solusi rendah karbohidrat, dapat digunakan sebagai makanan pengganti yang lezat dan memberikan energi selama program penurunan berat badan. Studi menunjukkan bahwa CLA dapat digunakan sebagai alat yang sangat baik untuk manajemen berat badan karena kemampuannya untuk mengurangi lemak tubuh dan pada saat yang sama mempertahankan massa otot.
BANNER FREE MEMBER

Perbedaan Antara Lapar dan Nafsu Makan

Ingin Langsing? Pahami Perbedaan Antara Lapar Dan Nafsu Makan!


Untuk mendukung program diet yang sedang kita jalankan, kita harus dapat membedakan antara lapar dan hanya sekedar keinginan. Hal ini penting mengingat sedapat mungkin kita harus  bisa menahan nafsu lapar agar program diet tidak sia-sia.


Tubuh memerlukan makanan sebagai sumber energi untuk dapat beraktivitas. Saat waktu makan tiba, tubuh tidak akan segan-segan memberitahu Anda bahwa sudah saatnya Anda harus memasukkan makanan dalam tubuh Anda.

Orang makan untuk dua alasan. Alasan pertama adalah rasa lapar, yang kedua adalah nafsu makan. Rasa lapar dan nafsu makan tidaklah sama. Kenyataannya, masih banyak di antara Anda yang salah persepsi dengan istilah ini, sehingga secara tidak langsung hal ini dapat menganggu program diet Anda.

Perbedaan Rasa Lapar Dan Nafsu Makan
Sekilas, kedua istilah ini memang tidak jauh berbeda. Namun, para peneliti telah membuktikan bahwa pada dasarnya rasa lapar dan nafsu makan adalah dua hal yang berbeda. Rasa lapar bisa diartikan sebagai kebutuhan untuk makan, yang terjadi akibat reaksi fisik termasuk perubahan zat kimia dalam tubuh yang berkaitan dengan rendahnya kadar glukosa darah. Bisa juga di artikan sebagai insting atau mekanisme pelindung yang membuat tubuh mendapatkan bahan bakar yang diperlukan untuk dapat berfungsi dengan baik.

Sedangkan nafsu makan adalah, adanya keinginan untuk makan sesuatu yang disebabkan reaksi sensoris atau fisiologi ( sepeti melihat makanan yang lezat, mencium aroma makanan, dan lainnya) yang merangsang respon fisiologis yang tidak dapat dikontrol, seperti timbulnya air liur dan keinginan untuk makan (tapi bukan lapar).

Contoh perbedaan praktis antara rasa lapar dan nafsu makan adalah, saat Anda lapar, Anda akan makan sebatang coklat. Setelah itu, nafsu makan Anda menggiring Anda untuk makan 2 batang coklat lagi karena coklat tersebut rasanya enak.

Orang makan untuk dua alasan. Alasan pertama adalah rasa lapar, yang kedua adalah nafsu makan. Rasa lapar dan nafsu makan tidaklah sama. Kenyataannya, masih banyak di antara Anda yang salah persepsi dengan istilah ini, sehingga secara tidak langsung hal ini dapat menganggu program diet Anda.




BANNER FREE MEMBER